tahukah kamu
riya’ tergolong dari 3 kategori..
kata riya’
berasal drpd kata “ru’yah” yang bererti penglihatan manusia. sesuatu akan
disebut riyak bila ingin dilihat manusia.
Nabi pernah
bersabda ” Sesungguhnya, sesuatu yg paling aku takutkan ialah syirik kecik.”
maka sahabat bertanya ” apakah itu syirik yang paling kecil?” Rasul menjawab “
Riya”…Dan Allah akan berkata pada orang yang riya’ di hari kiamat, ‘Pergilah
kalian kepada org yang kalian memamerkan amalan kalian pada mereka dan apakah
kalian mendapat balasan dari mereka?’” (HR. Imam Ahmad dan Al-Baihaqi)
suatu masa
Nabi saw pernah ditanya “akankah umatMu melakukan kesyirikan setelahMu?” Maka,
Nabi pun menjawab, Ya, Memang, umatku tidaklah akan menyembah
matahari,bulan,batu ataupun patung berhala, Tetapi mereka memamerkan amalan
mereka.” (HR. imam ahmad dan Al-Baihaqi)
Bentuk-bentuk
Riya’ 1: Riya’ secara terang-terangan..ini adalah bentuk yang terburuk..yang
membisik pada si pelaku ” lakukan amal ini hingga manusia melihatmu.” Pelakunya hanya mahu beramal jika dilihat
manusia..sebagai contoh, kita kerjakan solat di masjid dan orang sekeliling pun
berkata ” alangkah khusyuknya..alangkah indahnya..alangkah teguhnya ia
menghadap Allah….” saat mendengar ucapan mereka kita segera menyelesaikan
solat, lalu berkata, dan aku juga melaksanakan puasa.” inilah bentuk riya’ yang
nyata..
Riya’ 2 :
riak yang lebih samar..ini lebih menakutkan.Ia merasakan kepenatan kerana
beribadah. Kita merasa penat beribadah atau memakai tudung..kepenatan yang
dibuat-buat, bukan sebenarnya. Kita katakan ” aku lelah” ” aku banyak melakukan solat malam, semoga
allah menerima amalanku dan memberi balasan..aku sungguh-sungguh penat..”
khalifah
Umar saat melihat org yang menundukkan kepala- menampakkan kekhusyukan-, ia
berkata “ wahai kawan khusyuk itu tidak dileher, tetapi dihati”, inilah bentuk
riyak yang samar..
Riya’ 3 :
yang lebih menakutkan… kita pertama kali niat kerana Allah, lalu saat dilihat
oleh manusia, ia memperelokkan solat, memanjangkan dan mengencangkan
kekhusyukan agar dianggap benar-benar khusyuk..bayangkan bukan ini lebih
mengerikan?!
hati-hatilah
disaat kita tidak khusyuk dihadapan manusia padahal kita menjadi sangat khusyuk
tatkala dirumah..
tahukah
kalian, ada yang lebih berbahaya..saat kita menangis sendiri dikamar, tetapi
berbuat riya’..bagaimana bisa begitu? kita mengharap agar dilihat
manusia.Bukankah begitu?! kita mengharap dan berkata, ” sekiranya air mata ini
keluar saat aku dihadapan manusia”…
ada ulama yg
berkata “ Diantara manusia ada yang menangis di hadapan manusia dan
mempertahankan keikhlasannya. Tetapi, ada pula yang menangis sendirian di
kamar, justeru berbuat riya’….”
SAAT
TERDETIK RIYAK WALAU SEBESAR ZARAH..SEGERAHLAH ISTIGFAR KEPADANYA…
Terima kasih atas perkongsian.
ReplyDeleteTerima kasih atas perkongsian.
ReplyDelete